Ichtyologi

Ikhtiologi berasal dari kata Yunani, yaitu ichthyes yang berarti ikan dan “logos” yang berarti ilmu. Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa ichtylogi adalah ilmu yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya. Ilmu ini merupakan salah satu cabang dari biologi.
Ikhtiologi juga merupakan ilmu yang mempelajari segala hal mengenai aspek kehidupan dari ikan termasuk morfologinya, anatomi, fisiologi, taksonomi dan identifikasinya secara keseluruhan. Jika kita membicarakan semua unsur yang menyusun ikhtiologi, tak bisa terlepas media yang mendukung didalamnya yakni perairan sebagai tempat hidup.
Kurang lebih 71% permukaan planet bumi ditutupi oleh air asin dan 90% dari volumenya merupakan satu wilayah yang gelap juga dingin, yang dinamakan laut-dalam. Di bawah permukaan ini, kedalaman air rata-rata 3,8 km, dengan volume sebesar 1370 x 106 km3. Karena di seluruh volume air yang besar ini terdapat kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat besar di planet bumi. Lautan tidak tersebar secara merata di permukaan bumi. Lautan menutupi lebih dari 80 persen belahan bumi selatan dan 61 persen belahan bumi utara, dan di belahan bumi utara inilah terdapat sebagian besar daratan dunia (Djatmiko, 1986).
Menurut Huisman (1991), bahwa ikan termasuk hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin atau poikiloterm dan hidup di lingkungan air. Ikan itu sendiri umumnya bernafas dengan insang , pergerakannya dan keseimbangannya terutama menggunakan sirip. Habitat ikan berkisar dari 11 km di bawah permukaan laut sampai 5 km di atas permukaan laut. Untuk menyesuaikan diri dari lingkungan, ikan mempunyai bentuk yang berbeda-beda antara satu spesies denga spesies yang lain. Bagi ikan faktor terpenting bagi kehidupannya adalah oksigen terlarut, penetrasi organisme penyakit, garam-garaman terlarut dan lain-lain.
Perkembangan pengetahuan tentang ikan dan faktor-faktor yang membuat mereka beradaptasi terhadap lingkungan yang akhirnya berpengaruh dengan tingkah laku, bentuk tubuh, dan fungsi alat tubuh merupakan hasil dari pemikiran, keingintahuan yang selalu ada pada manusia tentang alam dan dari kebutuhan mereka akan keterangan yang berkaitan dengan jenis ikan yang digunakan untuk tujuan komersial maupun rekreasi. Ikan didefinisikan sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin yang hidup dalam lingkungan air dan pada umumnya sistem peredaran darahnya adalah tunggal. Pada ikan teleostei volume darah mencapai 1,5%-3% dari bobot tubuhnya dan tersusun lebih dari 4 juta sel darah merah yang memberi warna merah pada darahnya, namun ada beberapa ikan yang darahnya tidak berwarna, misalnya ikan sidat.
Menurut Lagler et al. (1977), sejak abad XVIII Ikhtiologi telah berkembang meliputi beberapa cabang ilmu, antara lain:
1. Klasifikasi, yaitu melanjutkan upaya mencatat semua jenis ikan yang masih hidup maupun yang sudah berupa fosil, memasukannya ke dalam taksa dan menentukan nama ilmiahnya.
2. Anatomi, mempelajari struktur ikan secara makroskopik, embriologi serta perbandingan suatu jenis ikan dengan jenis ikan lainnya, termasuk fosil yang masih ada.
3. Evolusi dan genetika, mempelajari asal mula ikan, perkembangan ikan sebelumnya dan mekanisme perubahan ciri-ciri mereka.
4. Natural history dan ekologi, mempelajari cara hidup dan habitat serta interaksi antara ikan yang satu dengan ikan yang lain dalam lingkungannya.
5. Fisiologi dan biokimia, mempelajari fungsi dan sistem organ, metabolisme, integrasi sistem pada tubuhnya (non bilateral simetris), misalnya ikan ilat-ilat (Cyanoglossus monopus).

Menurut Lagler et al. (1977), bahwa jumlah species ikan berkisar kurang lebih 20.000 species. Disamping itu ada pula yang menduga bahwa jumlah species ikan berkisar 40.000 species. Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah ikan merupakan jumlah terbanyak dalam kelompok vertebrata, yaitu sebagai berikut:
1. Pisces 48,1%
2. Aves 20,7%
3. Reptilia 14,4%
4. Mamalia 10,8%
5. Amphibia 6,0%

Pada praktikum Ikhtiologi kali ini, praktikan diharapkan mampu memahami tentang ikhtiologi dan ilmu-ilmu yang mendukung didalamnya berdasarkan dasar teori yang dapat dipertanggungjawabkan. Praktikum ini juga dapat mengembangkan wawasan praktikan dalam mengenal lebih jauh tentang morfologi, anatomi, fisiologi, taksonomi dan identifikasi ikan dengan proses pembedahan secara langsung yang didampingi oleh asisten.

Komentar

  1. lagler et el 1997 .... bukanna th 1977 ya???

    BalasHapus
  2. Do you mind if I quote a couple of your posts as long as I provide credit and sources back to your blog? My situs is in the exact same niche as yours and my users would really benefit from some of the information you provide here.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

September 10 is National Suicide Prevention Day